Selasa, 15 Agustus 2017

Amarah langit tua

Amarah Langit Tua
Karya : Fitrani Hanindya N.

Hamparan awan
Berbentuk kapas yang menghitam
Membungkus langit yang semakin tua
Dan membuatnya
Menjadi tokoh antagonis
            Suaranya terdengar menggelegar
            Dengan sorotan lampu
Menyilaukan mata
            Bagi penduduk bumi
Rintihan kesakitan
Dan kekecewaan
Jatuh begitu derasnya
Bagiakan amarah
Yang sangat menakutkan
            Tanah tak mampu lagi menyerapnya
            Hingga air penuh kecoklatan
            Menghias sepanjang jalan
            kota kecil tempat tinggalku
Kini..
Bangunan telah merebut keindahan alam
Bangunan telah merebut keramahan alam
Bangunan telah merebut hak alam
            Pantas saja
            langit tua itu mengeluarkan semua amarahnya
            Dalam sebuah drama
            Yang sangat menakutkan
            Sebagai surat peringatan
Bagi penduduk bumi
Karena bumi yang menua
Tak pernah bosan untuk melakukan tugasnya
Demi jutaan makhluk yang menanti
Hingga ia lupa
Akan tubuhnya yang semakin merapuh
            Ribuan tamparan
ke-egoisan manusia bumi
            Kerapkali menyakiti tubuh rentanya
            Namun, tidak untuk rasa cintanya

            Ya.. rasa cinta untuk makhluk di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar